close

Cara Menghitung Usia Kehamilan Secara Akurat dengan Kalkulator Kehamilan

Mengetahui usia kehamilan tentu menjadi hal yang penting selama masa kehamilan. Hal ini berguna untuk mengetahui perkembangan bayi selama di dalam kandungan. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan kalkulator kehamilan atau kalender kehamilan.

Dengan mengetahui usia kehamilan, Anda juga bisa memantau berat badan dari waktu ke waktu dan menjaga asupan nutrisi yang dikonsumsi selama hamil. Tidak hanya itu, Anda juga bisa memprediksi kapan si kecil lahir sehingga Anda bisa mempersiapkan persalinan secara matang.

Metode dan Cara Menghitung Kehamilan

Dalam menghitung usia kehamilan ada dua metode yang bisa digunakan. Dimana kedua metode tersebut memiliki cara yang berbeda dan keunggulan serta kekurangannya masing-masing. Kalkulator kehamilan yang akurat juga membutuhkan berbagai rumus dan metode tersendiri.

1. Hitung Berdasarkan HPHT

Metode yang pertama, Anda bisa menghitung kehamilan berdasarkan siklus menstruasi terakhir atau Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) sampai pada tanggal saat ini dalam beberapa minggu ke belakang.

Umumnya, kehamilan berlangsung dalam 38 sampai 42 minggu. Dan biasanya bayi yang lahir sebelum 37 minggu dianggap sebagai bayi prematur. Itulah mengapa penting untuk mengetahui secara pasti usia kehamilan Anda agar bisa memastikan persalinan nantinya. Jangan sampai Anda melahirkan ketika usia kehamilan belum mencukupi.

2. Hitung Berdasarkan Usia Janin

Metode yang kedua adalah menghitung usia kehamilan berdasarkan usia janin. Jika usia kehamilan menghitung seberapa jauh kehamilan dalam beberapa minggu, maka usia janin merupakan usia sebenarnya dari bayi yang sedang tumbuh.

Untuk mempermudah dalam menghitung usia kehamilan, Anda bisa menggunakan kalkulator kehamilan. Jika Anda menggunakan metode yang pertama, maka hitung tanggal prediksi lahir dengan menambahkan 280 hari atau 9 bulan pada hari pertama haid terakhir Anda, dimana itu menjadi lama kehamilan pada umumnya.

Namun, metode ini tidak cukup akurat. Terlebih jika siklus haid Anda tidak teratur 28 hari. Atau jika periode haid dan ovulasi dianggap sebagai dua minggu pertama kehamilan, hal ini karena metode yang pertama sangat dipengaruhi oleh keteraturan siklus haid. Sehingga metode ini tidak bisa 100% akurat.

Kalkulator kehamilan yang akurat lainnya, Anda juga bisa menggunakan metode aturan Naegele. Metode ini adalah metode standar untuk menghitung tanggal kelahiran. Rumus yang paling standar adalah HPHT + 280 hari.

Metode ini menganggap siklus haid 28 hari atau dapat bervariasi antara 20 sampai 45 hari dengan ovulasi terjadi di hari ke-14 siklus haid. Dengan begitu, jika siklus Anda berlangsung lebih lama maka prediksi tanggal lahirnya juga akan lebih lama. Begitupun sebaliknya, jika siklusnya lebih pendek maka tanggal prediksi lahirnya juga lebih awal.

Apapun metode yang Anda pilih, cara modern untuk menentukan pediksi lahir adalah dengan memetakan siklus haid. Dengan begitu Anda bisa tahu kapan Anda akan ovulasi. Dengan menggunakan kalkulator kehamilan Anda bisa mengetahui panjang siklus dan LMP kehamilan ialah 266 hari setelah ovulasi atau 280 hari dari LMP.

Perlu Anda tahu bahwa kelahiran bayi tidak bisa diprediksi layaknya sisa usia kehamilan. Kalkulator ini hanya sebagai alat untuk menyusun perawatan antenatal dan kehamilan. Oleh sebab itu, normal jika ada keterlambatan seperti melahirkan dua minggu lebih awal atau justru telat.

Meskipun anda bisa memprediksi sendiri usia kehamilan dengan kalkulator kehamilan, namun akan lebih baik jika Anda rutin memeriksakan diri ke dokter atau bidan untuk memantau perkembangan bayi yang ada di dalam rahim serta kesehatan sang Ibu selama masa kehamilan. Untuk informasi lebih detail seputar kesehatan lain anda bisa kunjungi sehatq.com.

Tinggalkan komentar