close

Cara Mengetahui Kanker Serviks Sejak Dini

Kanker serviks

Info Kesehatan Terlengkap di Indonesia akan membahas mengenai gejala penyakit kanker serviks. Berbicara mengenai kanker serviks atau yang juga disebut dengan kanker mulut rahim, tentu kondisi ini hanya dialami oleh para wanita. 

Kondisi penyakit yang satu ini bahkan begitu ditakuti oleh kaum wanita. Pasalnya, berdasarkan data dari WHO tercatat bahwa setiap tahun ada ribuan wanita yang meninggal akibat kanker serviks. 

Selain itu, kanker serviks menempati peringkat pertama sebagai jenis kanker yang menyebabkan kematian para wanita di dunia. Melihat fakta ini, tentu sebagai wanita kita harus lebih perhatian dengan organ kewanitaan dan saluran reproduksi. 

Apa Itu Kanker Serviks

Kanker merupakan pertumbuhan sel-sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Ada banyak jenis kanker yang bisa terjadi di dalam tubuh, salah satunya adalah kanker serviks. Sesuai namanya, kanker ini menyerang bagian organ serviks atau leher rahim seorang wanita. 

Awal mula terjadinya kanker serviks ini adalah dikarenakan mutasi sel-sel sehat yang berubah menjadi sel abnormal. Selanjutnya, sel ini akan berkembang tanpa bisa terkendali dibagian saluran serviks. 

Dalam kondisi yang lebih parah, sel kanker tersebut bisa menyerang jaringan yang ada di sekitarnya. Sel kanker bisa menyebar ke organ tubuh lain yang disebut sebagai metastasis. Penyebab dari kanker serviks itu sendiri adalah virus HPV tipe 16 dan HPV tipe 18.

Editor terkait:

Gejala Kanker Serviks

Pada tahap awal munculnya kanker serviks, seringkali penderita tidak merasakan gejala yang signifikan. Meski begitu, bukan berarti kita tidak bisa memperhatikan gejala apa saja yang mungkin dialami. Berikut ini beberapa gejala kanker serviks atau pra kanker. 

1. Terjadi Perdarahan yang Tidak Normal

Gejala yang sangat terlihat dari kanker serviks adalah terjadinya perdarahan yang tidak normal dari saluran vagina. Perdarahan yang dimaksud biasa terjadi di usia menopause, sesudah berhubungan seksual, serta diantara siklus haid. 

Beberapa penderita seringkali mengeluhkan mengalami menstruasi yang lebih lama. Anda pun perlu mewaspadai ketika terjadi perdarahan yang tidak normal setelah melakukan pemeriksaan panggul. Risiko perdarahan ini bisa terjadi di tahap awal gejala pra kanker hingga stadium lanjut. 

2. Mengalami Keputihan Abnormal

Adapun gejala lain dari kanker serviks adalah munculnya keputihan yang abnormal. Umumnya, keputihan yang normal tidak menimbulkan bau dan juga tidak berwarna. Keputihan terlihat putih bening dengan tekstur yang cenderung lengket. 

Apabila mengalami kondisi ini, Anda tidak perlu khawatir. Kondisi seperti ini sangat normal dialami oleh para wanita, misalnya saja sebelum dan sesudah haid serta di masa subur. Namun yang perlu diperhatikan adalah ketika mengalami keputihan yang tidak normal. 

Ciri-ciri keputihan seperti ini adalah disertai flek darah, serta berbau amis dan menyengat. Tekstur cairan juga lebih kental dari biasanya dan cenderung menggumpal. Warna keputihan tidaklah putih bening, melainkan bisa putih pekat atau kehijauan.

Kondisi keputihan yang tidak normal ini terjadi akibat akibat nekrotik jaringan yang dikeluarkan tubuh lewat saluran vagina. Selain itu, latihan yang abnormal juga berasal yang abnormal juga berasal dari cairan tumor di dalam saluran serviks. 

3. Terjadi Perubahan Siklus Menstruasi

Gejala selanjutnya dari kanker serviks adalah terjadi perubahan pada siklus menstruasi wanita. Perubahan siklus ini bisa menjadikan periode menjadi lebih lama, misalnya saja 2 minggu menstruasi dalam 1 bulan. Selain itu, perubahan juga terjadi pada jumlah darah yang semakin banyak. 

4. Muncul Rasa Nyeri

Penderita gejala kanker serviks seringkali mengeluhkan munculnya rasa nyeri di area perut bawah maupun panggul. Gejala yang satu ini biasanya terjadi setelah penderita melakukan hubungan seksual. Meski tidak semua rasa nyeri di area perut bawah menjadi gejala kanker serviks, tapi akan lebih baik kalau kita waspada. 

Gejala pra kanker seperti ini memang tidak bisa disepelekan begitu saja. Jika tidak segera ditangani, kondisi tersebut justru akan semakin parah dan berkembang menjadi kanker serviks. 

Sadarilah gejala ini sejak awal, ketika anda merasa mengalami gangguan pada organ dan saluran reproduksi. Selain itu, sangat penting juga untuk melakukan deteksi dini sebagai langkah pencegahan.

Deteksi Dini Risiko Kanker Serviks 

Sebagai seorang wanita khususnya yang aktif secara seksual, melakukan deteksi dini risiko kanker serviks sangatlah diperlukan. Berikut ini beberapa deteksi dini yang harus Anda ketahui

1. Pemeriksaan IVA

Pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) menjadi salah satu cara deteksi dini kanker serviks yang paling mudah. Proses pemeriksaan IVA ini adalah menggunakan tetesan asam asetat atau cuka. 

Larutan ini nantinya akan dioleskan di area leher rahim untuk dilihat bagaimana reaksi yang muncul. Proses pemeriksaan ini juga sangat terjangkau untuk dilakukan, serta anda pun tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan hasilnya.

2. Pemeriksaan Pap Smear

Cara deteksi dini kanker serviks selanjutnya adalah melalui pemeriksaan Pap Smear. Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel cairan atau lendir dari leher rahim menggunakan alat khusus yang bernama spekulum. Proses pemeriksaan ini dapat anda lakukan di laboratorium medis, klinik, maupun rumah sakit. 

Wanita yang sudah aktif secara seksual disarankan untuk melakukan pemeriksaan 3 tahun sekali. Apabila hasilnya tidak dijumpai gejala pra kanker, maka Anda bisa kembali untuk melakukan pemeriksaan selanjutnya setelah 3 tahun. 

Namun bila dijumpai adanya gejala yang mengarah ke risiko kanker, dokter akan mengarahkan untuk pemeriksaan yang lebih mendalam. Hasil dari pemeriksaan pap smear ini bisa dibilang cukup sensitif dalam mendeteksi dini gejala kanker serviks. 

3. Melakukan vaksinasi HPV 

Untuk menekan angka terjadinya risiko penyakit kanker serviks, saat ini sudah ada vaksinasi untuk HPV. Tindakan vaksinasi ini bisa dilakukan sejak anak usia remaja hingga dewasa. Tetapi, vaksinasi dianjurkan untuk anak yang masih berusia remaja dan belum aktif secara seksual.

Penting diperhatikan, sebelum dilakukan pemberian vaksin, perlu dipastikan kembali bahwa Anda tidak sedang mengalami gejala yang mengarah ke pra kanker. Program vaksinasi HPV dilakukan hingga 3 kali secara berturut-turut untuk hasil yang lebih maksimal. 

Perlu Anda tahu bahwa wanita yang sudah terkena infeksi HPV, biasanya akan kondisi displasia serviks. Apabila mengalami kondisi seperti ini, maka Anda beresiko tinggi mengalami gejala pra kanker. Jangan tunggu kondisi tersebut berkembang menjadi kanker serviks. 

Segera lakukan pencegahan dengan mengikuti vaksinasi HPV sesuai arahan dokter. Melakukan deteksi dini pra kanker untuk gejala kanker serviks, tentu saja sangat dianjurkan. Anda tidak perlu menunggu merasakan gejala atau mengalami masalah ketika pemeriksaan. 

Karena sesuai namanya, program deteksi dini ini ditujukan sebagai langkah pencegahan kanker serviks. Kita tidak perlu menunggu sampai mengalami gangguan atau gejala kanker terlebih dulu. Sangat disarankan bagi Anda untuk selalu berkonsultasi kepada dokter spesialis ketika mengalami gangguan atau gejala di atas. 

Bagi Anda ingin tahu lebih mendalam mengenai informasi kesehatan lengkap lainnya, kunjungilah situs dengan berbagai info kesehatan di https://scotsfind.org.

Tinggalkan komentar